PENGERTIAN, MAKNA HURUF JAR, DAN MACAM-MACAMNYA

9 comments

Pengertian, makna huruf jar dan macam-macamnya.

Bagian 1

〰〰〰〰〰〰
Pendahuluan :

Huruf jar dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan kata depan. (Di, ke, dari, atas dll)

Disebut huruf jar karena fungsinya adalah menjadikan kata setelahnya menjadi majrur.

Ulama Lughoh di kota Basroh menamakannya dengan "Huruf jar", sedangkan Ulama Lughoh di kota Kufah menamakannya dengan "Huruf Khofdh", sebagian mereka menamakannya dengan "Huruf Idhofah".

Kita ketahui bersama,  diantara keistimewaan bahasa arab dibanding dengan bahasa selainnya adalah bahwasannya bahasa arab memilki makna yang luas, dimana satu kata dalam bahasa arab bisa memilki banyak makna. Contohnya adalah pada huruf jar yang akan kita pelajari kali ini.

Para ulama mengumpulkan huruf jar sebanyak 20 huruf dengan pembagiannya menjadi 3 macam :

1. Huruf yang tidak khusus berfungsi sebagai huruf jar, maksudnya terkadang sebagai fi'il, yaitu terdapat 3 huruf :
(عدا، خَلا، حاشَ)

dan terkadang sebagai isim، yaitu terdapat 4 huruf :

(الكَاف، عَلى، عَن، مُذ / مُنذُ)

2. Huruf jar yang "syadz" masksudnya maknanya yang menyimpang dari makna aslinya. Yaitu terdapat 4 huruf :

(كَي، مَتى، لَعَلّ، لَولَا)

3. Sisanya adalah huruf jar asli yang khusus digunakan sebagai huruf jar. Yaitu 9 huruf adalah :

(مِن، إلى، فِي، الباء، اللام، حَتّى، الواو، التاء، ربّّ)

Berikut ini pembahasan makna yang terkandung dalam huruf jar...

1. Kita akan memulai dari huruf (مِنْ).

Berkata Ibnu Malik -rohimahullah- dalam bait syairnya yang dikenal dengan "alfiyah ibnu malik" :

بَعِّضْ وَ بَيّنْ وَ ابْتَدِئ في الأمكِنة.

بِمِن، وَ قَدْ تَأتِي لِبَدءِ الأزمِنة.

وَ زِيدَ فِي نَفيٍ وَ شِبهِهِ فَجَرْ.

نَكِرَةً، و ك ما لِباغ مِنْ مَفَرْ.

dalam bait syair diatas, Ibnu Malik -rohimahullah- ingin menjelaskan makna-makna yang terkandung dalam huruf jar (مِن). Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasannya (مِن), artinya adalah "dari". namun, ternyata huruf (مِن) terkadang bukan bermakna "dari".

Kira2 apa saja ya.. makna yang terkandung dalam huruf (مِن). Insyaallah kita akan lanjutkan pada tulisan selanjutnya…
〰〰〰〰〰

Nb :  Tulisan lama ini merupakan hasil permintaan dari beberapa pelajar bahasa arab durusullughoh jilid 2 dan 3 yang meminta kepada ana untuk dijelaskan huruf jar dan maknanya secara lengkap.

Jadikan tulisan ini sebagai tambahan wawasan dan jangan menjadi beban, insyaallah tatkala masuk pembahasan kita akan menjadi lebih mengerti.

Semoga bisa bermanfaat

Aamiin

Bersambung….

Pengertian, makna huruf jar dan macam-macamnya.

Bagian kedua

〰〰〰〰〰〰

1. Makna dari huruf (مِنْ).

Berkata Ibnu Malik -rohimahullah- dalam bait syairnya yang dikenal dengan "alfiyah ibnu malik" :

بَعِّضْ وَ بَيّنْ وَ ابْتَدِئ في الأمكِنة.

بِمِن، وَ قَدْ تَأتِي لِبَدءِ الأزمِنة.

وَ زِيدَ فِي نَفيٍ وَ شِبهِهِ فَجَرْ.

نَكِرَةً، و ك ما لِباغ مِنْ مَفَرْ.

dalam bait syair diatas, Ibnu Malik -rohimahullah- menjelaskan pada kita mengenai makna-makna yang terkandung dalam huruf (مِن).

1⃣  beliau berkata (بَعّض)

Maksudnya makna  (مِن) adalah :

التَبعِيضُ :

Artinya : Menunjukan makna "sebagian".

Contoh :

Firman Allah ta'ala :

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ .

Artinya :

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. (Al-Imron ayat 92)

kita perhatikan kata (مما)  asalnya (مِن) dan (ما)  kita tidak artikan "dari harta yang kamu cintai"

Akan tapi kita artikan "sebagian harta yang kamu cintai".

Contoh lain :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Al-Baqoroh: 8).

Kita perhatikan pada kata (مِنَ النّاسِ)…

Kita tidak artikan : "dari manusia"

Akan tetapi kita artikan : "sebagian manusia".

Hal ini menunjukan bahwasannya kata (من) disini mempunyai arti sebagian, atau dalam bahasa arab di istilahkan dengan (تبعيض).

Contoh kalimat sederhana :

مِنَ الطلابِ مَنْ لا يَكتُبُ الواجب المنزلي.

Artinya : "sebagian pelajar ada yang tidak mengerjakan PR".

Sampai disini bisa dipahami…?

Alhamdulillah kalau sudah paham, sekarang kita masuk makna kedua dari syair diatas.

2⃣ maksud perkataan Ibnu Malik -rohimahullah- :

(و بَيّن) :

Artinya : "menjelaskan".

Maksud perkataan diatas adalah makna dari (مِن) :

بيَانُ الجِنسِ :

"Menjelaskan makna jenis"

contoh :

Allah ta'ala berfirman :

يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ

Artinya : "mereka dihiasi dengan gelang mas" (Al-Kahfi : 31)

Kata :

أساوِرُ : gelang-gelang

ذَهَبٌ : emas

Kita lihat kata :

أساوِرُ مِن ذَهبٍ

Maksud dari huruf "min" pada kalimat diatas memberikan makna jenis,
yaitu : "gelang yang terbuat atau jenisnya dari emas".

contoh lain :

بابُ البَيتِ مِن خَشَبٍ

Kata :

خَشَبٌ : kayu

Terjemahnya : "pintu rumah itu terbuat dari kayu".

Inilah yang dimaksud Ibnu Malik -rohimahullah- bahwasannya makna "min" berfungsi sebgai makna "bayanul jinsi" yaitu "menjelaskan jenis".

semoga bisa dipahami…

Kita lanjutkan makna bait diatas pada pertemuan selanjutnya…

Wallahu ta'ala 'alam.

Bersambung…

Semoga Bermanfaat

�� Pengertian, makna huruf jar dan macam-macamnya.

�� Bagian ketiga

〰〰〰〰〰〰

�� Lanjutan makna dari huruf (مِنْ).

Berkata Ibnu Malik -rohimahullah- dalam bait syairnya yang dikenal dengan "alfiyah ibnu malik" :

بَعِّضْ وَ بَيّنْ وَ ابْتَدِئ في الأمكِنة.

بِمِن، وَ قَدْ تَأتِي لِبَدءِ الأزمِنة.

وَ زِيدَ فِي نَفيٍ وَ شِبهِهِ فَجَرْ.

نَكِرَةً، و ك ما لِباغ مِنْ مَفَرْ.

3⃣ Memiliki makna permulaan suatu tujuan baik itu tempat ataupun waktu.

Inilah maksud dari perkataan ibnu malik -rohimahullah- :

……  وَ ابْتَدِئ في الأمكِنة.

بِمِن، وَ قَدْ تَأتِي لِبَدءِ الأزمِنة

"(Min) memilki makna permulaan suatu tempat dan terkadang permulaan suatu waktu"

�� Contoh "min" menunjukan permulaan tempat.

Firman Allah ta'alaa :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha" (Al-Isro : 1)

Kita lihat dalam firman Allah ta'ala :

مِنَ المَسجِدِ الحرامِ إلى المَسجِدِ الأقصى

"Dari Al-Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha"

Huruf (مِن) diatas menunjukan permulaan suatu tujuan, dan inilah makna asli pada huruf "min" yang sering digunakan dalam kalimat bahasa arab yang sering diartikan dengan "dari".

�� Seperti contoh sederhananya :

ذَهَبتُ مِن البَيتِ إلى المَسجِدِ

"Aku pergi dari rumah ke masjid"

�� Contoh menunjukan permulaan waktu :

Firman Allah ta'alaa :

لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيه

"Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya" (At-Taubah : 108)

Kita lihat firman Allah diatas pada kalimat :

مِن أوّل يَومٍ

"Sejak hari pertama"

Maksudnya adalah dimulai dari hari pertama. Hal ini menunjukan pada permulaan waktu.

�� Contoh mudahnya adalah sebagaimana saya katakan :

العطلة مِن يَومِ الجُمعَةِ إلَى يَومِ الإثنَينِ

"Liburan dari hari jum'at sampai hari senin".

Sebagaimana contoh yang disebutkan dalam sebuah atsar riwayat Anas bin Maalik -rodiallahu 'anhu- beliau berkata :

فَمُطِرنَا مِنَ الجُمعَةِ إلَى الجُمعَةِ

"Hujan turun kepada kami dari Jum'at ke Jum'at" (HR. Bukhori)

4⃣ Min Zaidah littaukid (min tambahan untuk menguatkan makna kalimat).

Inilah maksud dari bait syair ibnu malik -rohimahullah- :

وَ زِيدَ فِي نَفيٍ وَ شِبهِهِ فَجَرْ.

نَكِرَةً، و ك ما لِباغ مِنْ مَفَرْ.

"Min bermakna tambahan bila didahuli 'nafyin' atau 'syibhu nafyin' kemudian majrurkan isim setelahnya dalam keadaan nakiroh. Seperti misalnya : 'Maa Lii baaghin min mafarin'."

�� Maksud dari kata "nafyin" adalah huruf yang menunjukan makna peniadaan, seperti : ما، لا، لَن، لَيسَ.

�� Maksud dari kata "Syibhu nafyin" adalah huruf yang menyerupai makna peniadaan. Dalam hal ini ada 2 macam :

1. Menunjukan makna nahyun (larangan), seperti : لا الناهية

2. Menunjukan makna istifham (pertanyaan) dengan  (هل).

�� Dalam hal ini kita bisa simpulkan huruf (مِن) tambahan sebagai penguat makna memiliki 2 syarat :

1. Harus didahului oleh huruf nafyin, nahyin atau istifham.
2. Kata yang jatuh setelah huruf (مِن) harus datang dalam keadaan nakiroh.

�� Contoh : Firman Allah ta'alaa :

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada sesembahan selain dari Ilah Yang Esa. (Al-Maidah : 73)

Kita perhatikan dalam firman Allah ta'alaa diatas pada kalimat :

مَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ

Disana ada huruf "مِن" yang datang setelah huruf nafyin yaitu (مَا) dan datang setelah "min" isim nakiroh yaitu (إله). Hal ini menunjukan bahwasannya huruf "min" disana hanya tambahan saja, sehingga kita tidak terjemahkan :

"Apa-apa dari sesembahan" atau "tidak ada dari sesembahan".

Namun (min) disana hanya sebagai tambahan yang berfungsi sebagai taukid penguat makna kalimat, sehingga maksud dari kalimat dalam ayat diatas adalah : "sekali-kali tidak ada satupun sesembahan kecuali Allah Yang Maha Esa".

Diantara contoh lain adalah contoh yang diberikan oleh ibnu malik -rohimahullah- dalam bait syair diatas :

ما لِبَاغٍ مِن مَفَرٍ

"Sungguh tidak ada satupun tempat berlari bagi seoarang yang melampaui batas"

�� Saya akan coba memberikan contoh yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami :

Kalau saya ingin mengungkapkan "hari ini tidak ada yang hadir". Saya ucapkan :

ما حَضَرَ أحَدٌ اليَومَ

�� Namun, kalau saya mau menekankan maknanya dengan ungkapan "sungguh hari ini tidak ada satupun yang hadir". Maka cara pengungkapannya adalah :

ما مِن أحدٍ حَضَرَ اليَومَ

Atau

ما حَضَرَ مِن أحدٍ اليَومَ

�� Contoh firman Allah ta'ala huruf min zaaidah datang setelah huruf istifham :

هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْض

"Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?" (Fatir: 3)

Kita lihat huruf "min" pada firman Allah ta'alaa jatuh setelah huruf istifham "hal" dan isim yang jatuh setelah huruf min nakiroh. Hal ini menunjukan huruf min adalah huruf zaidah dan mengandung penguatan makna.

�� Contoh mudahnya adalah apabila saya ingin mengungkapkan "apakah kamu ada soal?", saya katakan :

هَل عِندَكَ سُؤالٌ

�� Namun tatkala saya mau pertegas pertanyaannya,  "seseungguhnya adakah soal yang kamu miliki?". Saya ungkapkan :

هَل مِنْ سُؤالٍ عِندَكَ؟

�� Contoh "min zaaidah" yang datang setelah huruf nahyun (larangan) :

لا تَكتُبْ مِنْ شَيءٍ في هذا الكِتَابِ

"Jangan sekali2 kamu tulis apapun di buku ini"

�� Berbeda kalau saya hanya mengatakan :

لا تَكتُبْ شَيئا في هذا الكِتَابِ

"Jangan kamu tulis apapun di buku ini".

Kalimat pertamalah yang lebih kuat maknanya karena menggunakan "min zaaidah" didalam kalimatnya.َ

Demikianlah 4 makna huruf (مِن) yang dijelaskan oleh ibnu maalik -rohimahullah- dalam 4 bait yang telah disebutkan diatas.

Insyaallahu ta'ala kita akan sebutkan makna lain yang terkandung pada huruf (مِن) dalam tulisan berikutnya…

�� semoga bisa dipahami dan bermanfaat. Aamiin

Wallahu ta'ala 'alam.

Bersambung…

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

9 komentar:

  1. Alhamdulillah postingannya sangat bermanfaat
    jazakumullah khoeron katsiron

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah postingannya sangat bermanfaat
    jazakumullah khoeron katsiron

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo saya ingin mengetahui bab yg lain
      dima dan bagaimana
      sebelumnya trimakasih jzk

      Hapus
    2. Mohon Maaf Penulis sekian lama tidak bisa melanjutkan bahasan ini. mungkin dapat dilanjutkan di lain sumber.dengan kitab yang sama. dhurusul lughoh

      Hapus
  3. Lanjutkan...smg ilmu membeikan kebaikn bagi anda di dunia n akhirat

    BalasHapus
  4. جزاكم الله خيرا كثيرا

    BalasHapus
  5. referensinya dari kitab apa ya mas?

    BalasHapus